Jumat, 23 Juli 2010

oh..bumiku...


oh.. bumiku,mengapa di saat masa kini, 'kutukkan,musibah,wabah,malapetaka,bala,Azab,atau apa saja yang terjadi keburukkan di tanah air se-INDONESIA.
gumanku,. apakah,ALLAH swt telah murka pada semua umat jiwa manusia saat ini.
karenanya,adanya tingkah laku prilaku jiwa manusia di masa kini,
kini di se-INDONESIA marakn...ya serakah sangat kikir,juga banyaknya orang-arang 'munafik,provokator,tukang fitnah', dll. yang berada di se-Indonesia ini.

..oh bumiku,engkau maha kehidupanku,
daku memohon pada bumi yang di ciptakan oleh Allah swt Tuhan kami.
..inginku, engkau menelan penduduk se-INDONESIA dan para munafik,provokator.
sebelum hari kemerdekaan jatuh pada tanggal:17-08-2010. di bulan RAMADAN 1431.
ku ingin bangsa INDONESIA seluruh nusantara tak ada lagi jiwa manusia semuanya jadi 'Bangkai'.
juga KEAGAMAAN kini tak lagi di jadikan topeng untuk menutupi semua keburukkan prilaku kepribadian diri sendiri,atau juga 'keAgamaan' hanya di jadikan simbol/politik untuk dijadikan sarana serakah kehidupan se-nusantara.sudah cukup TAMAT.

ah.... leganya...enaknya..nyamannya,indahnya,lembutnya,ohhhhh....
habis kikis pasti ini yang terakhir kali bisa menulis.

"saya bukannya seorang
jurnalis atau panyair,saya cuma ingin menulis dan bersyair, menulis bersyair segala hal yang terjadi
dalam kehidupan ini dari masa ke masa..
aku hanyalah orang terbodoh berada di keramaian Indonesia"

Kamis, 22 Juli 2010

Sejarah Komputer



Hari ini kebanyakan orang memiliki komputer dirumah mereka. Komputer merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidapan sehari-hari kita dan membantu kita dalam menyelesaikan berbagai macam pekerjaan. Apakah kita benar-benar menghargai dan tau bagaimana komputer pertama kali diciptakan dan darimana asalnya?

Bermula dari Mesin Ketik...

Mesin ketik ada sebelum komputer dan peralatan listrik. Banyak yang memberikan kontribusi terhadap terciptanya mesin ketik, jadi penghargaan tidak diberikan kepada satu orang. Sejarah mesin ketik dimulai pada tahun 1714 oleh Henry Mill, seorang penemu asal Inggris yang mendapatkan paten untuk sesuatu yang mirip mesin ketik.

Dari 1829 ke 1870 banyak penemu mencoba mematenkan mesin ketik di Eropa dan Amerika. Namun tidak ada pemilik paten / penemu ini yang membawanya kepada produksi untuk keperluan komersil. Para penemu ini meliputi Henry Mill (penemu asal Inggris) dan William Austin Burt (penemu asal Amerika).

Pada tahun 1870 seorang penemu asal Denmark Rasmus malling-Hansen menjadi orang pertama yang secara komersil menjual mesin ketik di tahun 1870 dan merupakan tahun yang sama Thomas Edison menciptakan mesin ketik dengan listrik.

Para penemu menghabiskan bertahun-tahun untuk menyempurnakannya, hanya untuk melihat teknologi lebih baru membuatnya tampak usang.

Komputer Pertama Dibuat..

Charles Babbage, yang juga dikenal sebagai "bapak komputer", memulai ide sebuah komputer yang dapat diprogram. Mesin Babbage merupakan yang pertama dari komputer mekanikal, walaupun belum selesai, sebagian besar disebabkan oleh masalah keuangan dan pribadi. Ia mengarahkan pembuatan mesin bertenaga uap yang berhasil menuai sukses. Walaupun mesin Babbage sangat mekanis dan berat, arsitektur dasarnya sama dengan komputer modern. Data dan memori program memiliki tempat terpisah, operasi didasarkan atas perintah, dan mesin memiliki unit input/output yang terpisah.

Image Hosted by ImageShack.usAtanasoff Berry Computer (AKA ABC) merupakan komputer elektronik pertama yang memiliki bobot lebih dari 700 pound. Pengerjaan komputer ini dimulai tahun 1937 oleh John Vincent Atansaoff dan Clifford Berry. Mesin baru ini dapat mengerjakan 29 penghitungan secara bersamaan. Namun input/output masih tidak dapat dipercaya dan penemunya harus meninggalkan universitas Iowa untuk Perang Dunia II pada 1942, meninggalkan proyek tersebut tanpa kemajuan. Karena penemu meninggalkannya akibat perang, tidak banyak orang yang tau kalau mesin ini telah ditemukan sampai 1960, yang kemudan menimbulkan kontroversi tentang penemuan komputer yang pertama.

"Model ABC yang didemonstrasikan tahun 1939 belum merupakan komputer, sama seperi model Wrights bersaudara yang belum bisa dikatakan pesawat terbang kala itu", kata Allan R Mackintosh, Professor dari Universitas Kopenhagen.

ENIAC diciptakan oleh John Mauchly dan John Presper Eckert pada tahun 1943. Ukuran fisik dari mesin ini sangat besar jika dibandingkan dengan komputer yang kita miliki hari ini. Menurut Wikipedia, ENIAC memiliki 17.468 pipa hampa udara, 7.200 dioda kristal, 1.500 relay, 70.000 resistor, 10.000 kapasitor, dan sekitar 5 juta hubungan solder. Beratnya mencapai 30 ton, dengan ukuran 2.6 m x 0.9 m x 26 m dengan volume 63m kubik dan mengkonsumsi 150kW tenaga. Pengadilan distrik di A.S menolak paten yang diajukan ENIAC dan mengatakan ABC merupakan komputer pertama.

Hari ini, Komputer Cukup Kecil Untuk Rumah Anda..

Debut Apple Macintosh pada 1984 menawarkan fitur sederhana, graphical intervace, penggunaan 8-MHz, 32-bit Motorola 68000 CPU dan built-in 9-inch B/W screen.

Komputer Portabel..

Ilmuan terdahulu mengatakan "komputer tidak mungkin sekecil itu untuk bisa dibawa-bawa"

Epson HX-20 merupakan komputer portable pertama dibuat tahun 1981. Ia berukuran seperi mesin jahit dan tidak dioperasikan dengan batterai.

Teknologi Hari ini...

Komputer pernah dianggap sebagai teknologi yang tidak penting. Ken Olsen, Chairman dari Digital Equipment Corporation tahun 1977 mengatakan "Tidak ada alasan bagi orang untuk memiliki computer dirumah mereka."

Komputer awalnya dibuat untuk mengkalkulasi sesuatu, sekarang ini telah berubah menjadi laptop portable abad 21, PDA seukuran genggaman tangan, desktop, film animasi, system GPS, world wide web, dan masih banyak lagi.

Jumat, 16 Juli 2010

Perubahan


Perubahan

Setiap orang menolak perubahan, bahkan seorang pemimpin sekalipun – kecuali jika itu adalah ide mereka.

Mengapa orang-orang menolak perubahan??

1. Orang menolak perubahan karena kerugian pribadi
Setiap kali perubahan tampak muncul, pertanyaan pertama yang muncul dalam pikiran orang adalah bagaimana perubahan itu akan mempengaruhi mereka. Misalnya seseorang mengatakan, “Saya baru mendengar bahwa atasan memecat beberapa orang hari ini.” Kita tidak mungkin berpikir, aku ingin tahu kondisi-kondisi pasar seperti apa yang menyebabkan keputusan seperti itu? atau, aku ingin tahu bagaimana hal ini akan mempengaruhi keuntungan atau kerugian perusahaan ini? Kita pasti berpikir, Apakah saya termasuk orang yang dipecat? Apa yang harus saya lakukan seandainya saya dipecat? Pada saat-saat menghadapi perubahan, kita tiba-tiba bisa merasa sendiri dan rapuh. Orang-orang optimistik berkata, “Tidak apa-apa. Perubahan ini adalah untuk sesuatu yang lebih baik.” Tetapi sebenarnya ada kerugian bahkan dalam perubahan-perubahan positif. Ralp Waldo Emerson berkata, “Untuk segala sesuatu yang Anda peroleh, Anda kehilangan sesuatu.”

2. Orang menolak perubahan karena rasa takut pada sesuatu yang tidak dikenal.
Orang sering menghindari perubahan karena mereka khawatir tentang sesuatu yang tidak dikenal. Apa yang tidak kita ketahui, itulah yang membuat kita takut. Orang sering bergantung pada apa yang mereka ketahui, bahkan jika mereka tidak puas dengannya. Ketakutan menahan mereka, tetapi satu-satunya cara untuk mengatasi ketakutan itu adalah keluar dan melakukan hal yang mereka takut lakukan. Segala sesuatu yang Anda kasihi sekarang, sebelumnya tidak Anda kenal. Jadi, jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru.

3. Orang menolak perubahan karena merasa canggung
Kapan terakhir kali Anda melakukan sesuatu untuk pertama kali? Itu harus sesuatu yang benar-benar baru. Melihat film baru tidak termasuk – karena Anda telah melihat film sebelumnya. Jika Anda tidak dapat mengingatnya, mungkin Anda sedang dalam zona nyaman Anda. Cobalah menuliskan nama Anda dengan tangan yang tidak biasa digunakan untuk menulis. Tidakkah Anda merasa aneh? Anda akan merasa kesulitan menulis dan tulisan Anda menjadi jelek. Itulah yang terjadi dengan perubahan – itu akan membuat Anda merasa aneh. Itu tidak salah; hanya berbeda, dan itu akan a membuat kita keluar dari zona kenyamanan kita.

4. Orang menolak perubahan karena tradisi dan perspektif (cara pandang)
Banyak orang mengandalkan tradisi. Setelah Colombus membuktikan bahwa bumi itu bulat, ia dianggap pahlawan karena menemukan tanah-tanah baru dalam perjalanannya. Namun, pandangan orang tidak lantas berubah dan mempercayai bahwa bumi itu bulat. Banyak orang terus percaya bahwa bumi itu datar. Kemudian ketia mereka mati, generasi selanjutnya mulai mempercayai bahwa bumi memang bulat. Begitulah orang berubah pikiran.

Apa yang harus kita ketahui tentang perubahan??

1. Perubahan akan terjadi entah Anda menyukainya atau tidak
Perubahan tidak dapat dihindari. Hal yang pasti tentang hari esok adalah bahwa hari esok akan berbeda dari hari ini.

2. Tanpa perubahan, tidak akan ada perbaikan
Tidak semua perubahan merupakan peningkatan, tetapi tanpa perubahan tidak akan ada peningkatan. Max DePree mengatakan, “Kita tidak dapat menjadi apa yang kita inginkan dengan tetap menjadi diri kita apa adanya.” Jika Anda merindukan pertumbuhan, Anda harus menerima perubahan. Jenderal Douglas MacArthur menyatakan, ”Kehidupan adalah proses perubahan yang hidup. Jika Anda belum menambahkan pada minat-minat Anda dalam waktu satu tahun ini, jika Anda masih memikirkan pemikiran-pemikiran lama yang sama, memiliki relasi-relasi yang sama, dapat diramalkan kebekuan mayat kepribadian telah terjadi.” Jika Anda tidak mengubah arah Anda pergi, maka Anda kemungkinan besar akan samapai ke tempat yang Anda tuju. Jika Anda menginginkan sesuatu yang tidak pernah Anda miliki.. Anda harus melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan. Itu artinya berubah.

Apa yang harus kita lakukan??

1. Buatlah komitmen untuk membayar harga perubahan
Sidney Howard mengatakan, “Setengah dari mengetahui apa yang Anda inginkan adalah mengetahui apa yang Anda harus lepaskan sebelum Anda mendapatkannya.” Perubahan selalu memiliki harga yang harus Anda bayar, jika tidak dengan uang, mungkin dengan waktu, energi, dan kreativitas. Kenyataannya, jika perubahan tidak menuntut harga apa pun dari Anda, itu bukan perubahan sejati.

Sementara Anda berpikir bagaimana membuat perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki diri dan bertumbuh, penting bagi Anda untuk mengukur harga perubahan dibandingkan dengan harga status quo. Berapakah harga yang akan Anda bayar karena perubahan-perubahan yang Anda inginkan? (lihat lembar kerja pada bagian akhir artikel ini). Anda harus menghancurkan yang lama untuk menciptakan sesuatu yang baru.

2. Perubahan harus terjadi dalam diri Anda sebelum itu dapat terjadi di sekitar Anda
Seringkali, jika kita tidak menyukai sesuatu, kita menginginkan perubahan – bagi setiap orang selain kita. Kita menolak perubahan. Perubahan yang terjadi di dunia selalu dimulai terlebih dahulu dengan perubahan dalam diri individu. George Bernard Shaw berkata, “Kemajuan tidak mungkin terjadi tanpa perubahan; dan mereka yang tidak dapat mengubah pikiran mereka, tidak dapat mengubah apapun.”

Berita baiknya adalah bahwa sekali Anda mendedikasikan diri Anda sendiri pada pertumbuhan dan mengembangkan gaya hidup perbaikan terencana dari dalam keluar, itu akan menjadi normal bagi Anda.

3. Putuskanlah apa yang tidak ingin Anda ubah
Seberapa besar pun keinginan kita untuk berubah, ada beberapa hal yang tidak ingin kita ubah – tidak peduli apapun yang terjadi – seperti iman dan nilai hidup kita. oleh karena itu, mari kita pikirkan hal-hal apa saja yang tidak dapat dinegosiasikan dalam hidup kita. Apakah yang Anda rela perjuangkan dengan resiko hidup dan mati Anda? Tuliskanlah hal-hal yang akan Anda pegang tidak peduli apapun yang terjadi.

Ir. Soekarno (Bung Karno)



Soekarno (Bung Karno) Presiden Pertama Republik Indonesia, 1945- 1966, menganut ideologi pembangunan ‘berdiri di atas kaki sendiri’. Proklamator yang lahir di Blitar, Jatim, 6 Juni 1901 ini dengan gagah mengejek Amerika Serikat dan negara kapitalis lainnya: “Go to hell with your aid.” Persetan dengan bantuanmu.
Ia mengajak negara-nega-ra sedang berkembang (baru merdeka) bersatu. Pemimpin Besar Revolusi ini juga berhasil mengge-lorakan semangat revolusi bagi bangsanya, serta menjaga keutuhan NKRI.

Tokoh pencinta seni ini memiliki slogan yang kuat menggantungkan cita-cita setinggi bintang untuk membawa rakyatnya menuju kehidupan sejahtera, adil makmur. Ideologi pembangunan yang dianut pria yang berasal dari keturunan bangsawan Jawa (Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, suku Jawa dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai, suku Bali), ini bila dilihat dari buku Pioneers in Development, kira-kira condong menganut ideologi pembangunan yang dilahirkan kaum ekonom yang tak mengenal kamus bahwa membangun suatu negeri harus mengemis kepada Barat. Tapi bagi mereka, haram hukumnya meminta-minta bantuan asing. Bersentuhan dengan negara Barat yang kaya, apalagi sampai meminta bantuan, justru mencelakakan si melarat (negara miskin).

Bagi Bung Karno, yang ketika kecil bernama Kusno, ini tampaknya tak ada kisah manis bagi negara-negara miskin yang membangun dengan modal dan bantuan asing. Semua tetek bengek manajemen pembangunan yang diperbantukan dan arus teknologi modern yang dialihkan — agar si miskin jadi kaya dan mengejar Barat — hanyalah alat pengisap kekayaan si miskin yang membuatnya makin terbelakang.

Itulah Bung Karno yang berhasil menggelorakan semangat revolusi dan mengajak berdiri di atas kaki sendiri bagi bangsanya, walaupun belum sempat berhasil membawa rakyatnya dalam kehidupan yang sejahtera. Konsep “berdiri di atas kaki sendiri” memang belum sampai ke tujuan tetapi setidaknya berhasil memberikan kebanggaan pada eksistensi bangsa. Daripada berdiri di atas utang luar negeri yang terbukti menghadirkan ketergantungan dan ketidakberdayaan (noekolonialisme).

Masa kecil Bung Karno sudah diisi semangat kemandirian. Ia hanya beberapa tahun hidup bersama orang tua di Blitar. Semasa SD hingga tamat, ia tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjut di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu ia pun telah menggembleng jiwa nasio-nalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, ia pindah ke Bandung dan me-lanjutkan ke THS (Technische Hooge-school atau Sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

Kemudian, ia merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, si penjajah, menjebloskannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul ‘Indonesia Menggugat’, dengan gagah berani ia menelanjangi kebobrokan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas (1931), Bung Karno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, ia kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Sebelumnya, ia juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan ia berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik sangat hebat. Ia pun tak mau membubarkan PKI yang dituduh oleh mahasiswa dan TNI sebagai dalang kekejaman pembunuh para jenderal itu. Suasana politik makin kacau. Sehingga pada 11 Maret 1966 ia mengeluarkan surat perintah kepada Soeharto untuk mengendalikan situasi, yang kemudian dikenal dengan sebutan Supersemar. Tapi, inilah awal kejatuh-annya. Sebab Soeharto menggunakan Supersemar itu membubarkan PKI dan merebut simpati para politisi dan mahasiswa serta ‘merebut’ kekuasaan. MPR mengukuhkan Supersemar itu dan menolak pertanggungjawaban Soekarno serta mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden.

Kemudian Bung Karno ‘dipenjarakan’ di Wisma Yaso, Jakarta. Kesehatannya terus memburuk. Akhirnya, pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Paduka Yang Mulia Pemimpin Besar Revolusi ini meninggalkan 8 orang anak. Dari Fatmawati mendapatkan lima anak yaitu Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Dari Hartini mendapat dua anak yaitu Taufan dan Bayu. Sedangkan dari Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mendapatkan seorang putri yaitu Kartika.

Orator Ulung
Presiden pertama RI itu pun dikenal sebagai orator yang ulung, yang dapat berpidato secara amat berapi-api tentang revolusi nasional, neokolonialis-me dan imperialisme. Ia juga amat percaya pada kekuatan massa, kekuatan rakyat.

“Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,” kata Bung Karno, dalam karyanya ‘Menggali Api Pancasila’. Suatu ungkapan yang cukup jujur dari seorang orator besar.

Gejala berbahasa Bung Karno merupakan fenomena langka yang mengundang kagum banyak orang. Kemahirannya menggunakan bahasa dengan segala macam gayanya berhubungan dengan kepribadiannya. Hal ini tercermin dalam autobiografi, karangan-karangan dan buku-buku sejarah yang memuat sepak terjangnya.

Ia adalah seorang cen-dekiawan yang meninggal-kan ratusan karya tulis dan beberapa naskah dra-ma yang mungkin hanya pernah dipentaskan di Ende, Flores. Kumpulan tulisannya sudah diterbit-kan dengan judul “Diba-wah Bendera Revolusi”, dua jilid. Jilid pertama boleh dikatakan paling menarik dan paling penting karena mewakili diri Soekarno sebagai Soekarno.

Dari buku setebal kira-kira 630 halaman tersebut tulisan pertama yang bermula dari tahun 1926, dengan judul “Nasionalis-me, Islamisme, dan Marxisme” adalah paling menarik dan mungkin paling penting sebagai titik-tolak dalam upaya memahami Soekarno dalam gelora masa mudanya, seorang pemuda berumur 26 tahun.

Di tengah kebesarannya, sang orator ulung dan penulis piawai, ini selalu membutuhkan dukungan orang lain. Ia tak tahan kesepian dan tak suka tempat tertutup.

Di akhir masa kekuasaannya, ia sering merasa kesepian. Dalam autobio-grafinya yang disusun oleh Cindy Adams, Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat itu, bercerita. “Aku tak tidur selama enam tahun. Aku tak dapat tidur barang sekejap. Kadang-kadang, di larut malam, aku menelepon seseorang yang dekat denganku seperti misalnya Subandrio, Wakil Perdana Menteri Satu dan kataku, ‘Bandrio datanglah ke tempat saya, temani saya, ceritakan padaku sesuatu yang ganjil, ceritakanlah suatu lelucon, berceritalah tentang apa saja asal jangan mengenai politik. Dan kalau saya tertidur, maafkanlah…. Untuk pertama kali dalam hidupku aku mulai makan obat tidur. Aku lelah. Terlalu lelah.”

Dalam bagian lain disebutkan, “Ditinjau secara keseluruhan maka jabatan presiden tak ubahnya seperti suatu pengasingan yang terpencil… Seringkali pikiran oranglah yang berubah-ubah, bukan pikiranmu… Mereka turut menciptakan pulau kesepian ini di sekelilingmu.”

Anti Imperialisme
Pada 17 Mei 1956. Bung Karno mendapat kehormatan menyampaikan pidato di depan Kongres Amerika Serikat. Sebagaimana dilaporkan New York Times (halaman pertama) pada hari berikutnya, dalam pidato itu dengan gigih ia menyerang kolonialisme.

“Perjuangan dan pengorbanan yang telah kami lakukan demi pembebasan rakyat kami dari belenggu kolonialisme, telah berlangsung dari generasi ke generasi selama berabad-abad. Tetapi, perjuangan itu masih belum selesai. Bagaimana perjuangan itu bisa dikatakan selesai jika jutaan manusia di Asia maupun Afrika masih berada di bawah dominasi kolonial, masih belum bisa menikmati kemerdekaan?” pekik Soekarno ketika itu.

Hebatnya, meskipun pidato itu dengan keras menentang kolonialisme dan imperialisme, serta cukup kritis terhadap negara-negara Barat, ia mendapat sambutan luar biasa di Amerika Serikat (AS).

Pidato itu menunjukkan konsistensi pemikiran dan sikap-sikap Bung Karno yang sejak masa mudanya antikolonialisme. Terutama pada periode 1926-1933, semangat antikolonialisme dan anti-imperialisme itu sudah jelas dikedepankannya.

Sangat jelas dan tegas ingatan kolektif dari pahitnya kolonialisme yang dilakukan negara asing yang kaya itu. Namun, kata dan fakta adalah dua hal yang berbeda, dan tak jarang saling bertolak belakang.

Soekarno dan para penggagas nasionalisme lainnya dipaksa bergulat di antara “kata” dan “fakta” politik yang dicoba dirajut namun ternyata tidak mudah, dan tak jarang menemui jalan buntu.

Soekarno yang rajin berkata-kata, antara lain mengenai gagasan besarnya menyatukan kaum nasionalis, agama dan komunis (1926) menemukan kenyataan yang sama sekali bertolak belakang, ketika ia mencobanya menjadi fakta. Begitu pula gagasan besarnya yang lain: marhaenisme, atau nasionalisme marhaenistis, yang matang dikonsepsikan pada tahun 1932. Bahkan, gagasannya mengenai Pancasila.

Tokoh Kontroversial
Sebagai sosok yang memiliki prinsip tegas, Bung Karno kerap dianggap sebagai tokoh kontroversial. Maka tak heran jika dia memiliki lawan maupun kawan yang berani secara terang-terangan mengritik maupun membela pandangannya. Di mata lawan-lawan politiknya di Tanah Air, ia dianggap mewakili sosok politisi kaum abangan yang “kurang islami”. Mereka bahkan menggolongkannya sebagai gembong kelompok “nasionalis sekuler”.

Akan tetapi, di mata Syeikh Mahmud Syaltut dari Cairo, penggali Pancasila itu adalah Qaida adzima min quwada harkat al-harir fii al-balad al-Islam (Pemimpin besar dari gerakan kemerdekaan di negeri-negeri Islam). Malahan, Demokrasi Terpimpin, yang di dalam negeri diperdebatkan, justru dipuji oleh syeikh al-Azhar itu sebagai, “lam yakun ila shuratu min shara asy syuraa’ allatiy ja’alha al-Qur’an sya’ana min syu’un al-mu’minin” (tidak lain hanyalah salah satu gambaran dari permusyawaratan yang dijadikan oleh Al Quran sebagai dasar bagi kaum beriman).

Tatkala memuncak ketegangan antara Israel dan negara-negara Arab soal status Palestina ketika itu, pers sensasional Arab menyambut Bung Karno, “Juara untuk kepentingan-kepentingan Arab telah tiba”. Begitu pula, Tahta Suci Vatikan memberikan tiga gelar penghargaan kepada presiden dari Republik yang mayoritas Muslim itu.

Memang, pembelaan Bung Karno terhadap kaum tertindas tidak hanya untuk negerinya namun juga negeri lain. Itulah sebabnya, mengapa ia dipuja habis oleh bangsa Arab yang tengah menghadapi serangan Israel kala itu. Bung Karno dianggap sebagai pemimpin kaum Muslim. Padahal, di dalam negeri sendiri ia kerap dipandang lebih sebagai kaum abangan daripada kaum santri.

Sebenarnya, seberapa religiuskah Bung Karno? Bukankah ia juga dalam konsepsi Pancasila merumuskan sila Ketuhanan Yang Maha Esa? Sila yang menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan mengakui lima agama. Bagaimana mungkin merangkum visi lima agama itu dalam satu kalimat yang mendasar itu kalau si pembuat kalimat tidak memahami konteks kehidupan beragama di Indonesia secara benar?

Dalam hal ini elok dikutip pendapat Clifford Geertz Islam Observed (1982): “Gaya religius Soekarno adalah gaya Soekarno sendiri.” Betapa tidak? Kepada Louise Fischer, Bung Karno pernah mengaku bahwa ia sekaligus Muslim, Kristen, dan Hindu. Di mata pengamat seperti Geertz, pengakuan semacam itu dianggap sebagai “bergaya ekspansif seolah-olah hendak merangkul seluruh dunia”. Sebaliknya, ungkapan semacam itu-pada hemat BJ Boland dalam The Struggle of Islam in Modern Indonesia (1982)- “hanya merupakan perwujudan dari perasaan keagamaan sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya Jawa”. Bagi penghayatan spiritual Timur, ucapan itu justru “merupakan keberanian untuk menyuarakan berbagai pemikiran yang mungkin bisa dituduh para agamawan formalis sebagai bidah”.

Sistem Politik
Soekarno memiliki pandangan mengenai sistem politik yang didukungnya adalah yang paling “cocok” dengan “kepribadian” dan “budaya” khas bangsa Indonesia yang konon mementingkan kerja sama, gotong-royong, dan keselarasan. Dalam retorika, ia mengecam “individualisme” yang katanya lahir dari liberalisme Barat. Individualisme itu melahirkan egoisme, dan ini terutama dicerminkan oleh pertarungan antarpartai.

Lalu ia mencetuskan Demokrasi Terpimpin. Dalam berpolitik Soekarno mementingkan politik mobilisasi massa, ia bersimpati pada gerakan-gerakan anti-imperialisme, dan mungkin sebagai salah satu konsekuensinya, penerimaannya pada Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai aktor politik yang sah, pendukung konsepsi demokrasi terpimpin. Jadi ia mencanangkan sistem politik yang berwatak anti-liberal dan curiga pada pluralisme politik. Ia mementingkan “persatuan” demi “revolusi”.

Pada tahun 1950-an, Indonesia memang ditandai oleh ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh sistem demokrasi parlementer. Sistem ini bersifat sangat liberal, dan didominasi oleh partai-partai politik yang menguasai parlemen. Pemilu 1955-yang dimenangkan empat kekuatan besar, Masyumi, Partai Nasional Indonesia (PNI), Nahdlatul Ulama (NU) serta PKI- hingga kini masih dianggap sebagai pemilu paling bebas dan bersih yang pernah dilaksanakan sepanjang sejarah Indonesia. Namun, di sisi lain dari sistem parlemen yang dikuasai partai itu adalah sering jatuh bangunnya kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri. Selain itu, sejarah juga mencatat bahwa integritas nasional terus-menerus diancam oleh berbagai gerakan separatis, yakni DI/TI, PRRI/Permesta, dan sebagainya.

Kenyataan ini membuat Soekarno makin curiga pada partai politik karena dia menganggap Masyumi, dan juga PSI, terlibat dalam beberapa pemberontakan daerah.
Kemudian, Soekarno mendekritkan kembalinya Indonesia pada UUD 1945 karena kegagalan Konstituante untuk memutuskan UUD baru untuk Indonesia, akibat perdebatan berlarut-larut, terutama antara kekuatan nasionalis sekuler dan kekuatan Islam mengenai dasar negara.